Mengenal makna dari lambang Kabupaten Tangerang. - Mbah Daur -->

Mengenal makna dari lambang Kabupaten Tangerang.

Tuesday, February 6, 2018

Mengenal makna dari lambang Kabupaten Tangerang.


Mengenal makna dari lambang Kabupaten Tangerang.

Rekan mbah daur semua,setiap daerah di Indonesia tentunya punya lambang atau symbol daerahnya masing-masing yang fungsinya sebagai pengenal daerahnya tersebut,lambang – lambang tersebut tentu berbeda anatar satu daerah dengan daerah yang lain,meskipun tak jarang ada juga beberapa kesamaannya.

Lambang-lambang ini biasanya berisi gambaran tentang daerah meliputi geografis,senjata tradisional,agama,makanan khas,pakaian adat dsb dan harapan-harapan yang ingin dicapai di kemudian hari.

Lambang kabupaten Tangerang.

Pada saat pertama kali saya perhatikan bentuk lambang atau symbol dari kabupaten tangerang saya langsung tertarik untuk mengetahui makna dari symbol tersebut,karena selain terlihat unik,kombinasi warna yang indah dan tentu penasaran dengan makna yang terkandung di dalamnya.

Mbah Daur
Lambang Kabupaten Tangerang

  • Bata merah.

Lambang daerah Kabupaten Tangerang berbentuk perisai yang dibagian atas terdiri dari susunan bata merah dengan susunan lima puncak,Jumlah bata di Pucuk Perisai berjumlah lima buah melambangkan Pancasila yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Susunan batu sendiri menggambarkan lambang benteng pertahanan yang mengingatkan kita kepada pahlawan rakyat Kabupaten Tangerang. Jumlah bata melambangkan tanggal, bulan dan tahun proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia, tanggal 17 bulan 8 tahun 1945.

Itulah kenapa saya bilang unik dan menarik lambang kabupaten tangerang tersebut karena kalau hanya di lihat sepintas tentu seperti biasa saja tapi kalau kita perhatikan susunan batanya kan gak sama itu,apa salah gambar ya atau apa..? itulah awalnya yang membuat saya tertarik ternyata oh ternyata…maknanya luar biasa kan..?

  • Padi,Kapas dan Bambu Kuning.

Menurun ke bagian tengah, rekan semua akan menemukan empat batang bambu berwarna kuning emas membentuk sebuah persegi panjang dengan ruas bambu berjumlah 43 ruas. Di dalam persegi bambu terdapat sebuah topi bambu warna kuning emas, seuntai buah padi dengan jumlah 27 butir juga berwarna kuning emas dan seuntai bunga kapas berjumlah dua belas dengan warna putih dan tangkai warna hijau. Di bagian tengah tersebut latar belakang yang dipilih adalah warna hijau yang mempunyai arti kemakmuran atau kesuburan. Bila diurutkan, butir padi, bunga kapas, dan jumlah ruas bambu maka kita semua pasti langsung akan mengetahui tanggal lahir Kabupaten Tangerang, yakni 27-12-1943.

Dulu daerah tangerang terkenal akan pohon bambu yang bermutu tinggi,terkenal bahkan sampai ke mancanegara,bisa dalam bentuk topi bambu maupun anyaman dan kerajinan bambu lainya.makanya gak kaget kalau ciri khas bambu tersebut dipergunakan menghias lambang kabupaten tangerang.

  • Ombak dan sungai.

Kabupaten Tangerang adalah daerah yang banyak di lewati aliran sungai bahkan laut,inilah cikal bakal mengapa pada lambang kabupaten Tangerang terdapat lukisan garis putih berbentuk ombak dan diselingi dengan garis biru yang juga berbentuk ombak juga. Lukisan ini menggambarkan Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang di lintasi oleh sungai-sungai yang besar dan juga merupakan daerah pantai.

  • Semboyan dan Doa

Masyarakat kabupaten Tangerang adalah para pekerja keras tapi juga sangat religious sehingga motto/slogan bertuliskan “SATYA KARYA KERTA RAHARJA” yang artinya dengan dasar kesetiaan dan ketaatan kepada Pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disertai doa dan kerja keras, kita wujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dari segi fisik material dan mental spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Nah unik dan misterius kan lambang kabupaten Tangerang…? Setelah ini saya akan mencoba mengulas lambang – lambang kota maupun kabupaten daerah yang lainya.


bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.