Sejarah patung tigaraksa tangerang.
Sejarah patung tigaraksa kali ini adalah seri pelengkap dari
tulisan saya terdahulu yang saya beri judul sejarah patung tigaraksa di
kabupaten tangerang,yang menceritakan tentang asal muasal berdirinya kota
tigaraksa yang pada kemudian hari diabadikan dengan dibangunya patung tiga
orang yang menandakan adanya tiga orang utusan dari kesultanan banten.
Simak kembali kisahnya : sejarah patung tigaraksa dikabupaten tangerang.
Nah kali ini saya ingin sedikit berbagi tentang sejarah atau
asal muasal dari mengapa daerah tersebut dinamakan dengan nama tigaraksa dan
siapa tokoh yang ada pada patung tiga orang tersebut yang berdiri kokoh
ditengah kota tigaraksa tersebut.
Sejarah patung tigaraksa tangerang. |
Syekh mubarok,ki seteng dan ki mas laeng.
Namanya sejarah pasti ada beberapa versi yang berbeda satu
dengan yang lain,jika sebelumnya kita berbicara sejarah tigaraksa yang
merupakan nama dari 3 utusan ialah Aria Yudanegara, Aria Wangsakerta dan Aria
Santika,maka untuk cerita yang versi lainya adalah ketiga tokoh tersebut
bernama ki mas laeng, ki seteng dan syeh mubarok.
Pada zaman dahulu, ada dua kesatria yang memiliki kesaktian
luar biasa. mereka masih memeluk agama hindu yaitu Ki Mas Laeng dan Ki Seteng.
Mereka berdua saling bermusuhan hingga akhirnya memutuskan untuk beradu ilmu
kesaktiannya untuk menentukan siapa yang paling kuat. Di antara pertempuran
antara hidup dan mati tersebut tanpa sengaja datanglah seorang ulama bernama
Syekh Mubarok yang berasal dari negara timur tengah di mana saat itu di
sedang melakukan perjalanan.
Nama Syekh Mubarok sendiri diberikan oleh penduduk di masa
kemudian tempat di mana dia menetap dan menghabiskan sisa hidupnya. Kembali
pada pertempuran, akhirnya Syekh Mubarok memisahkan pertempuran adu ilmu
tersebut. Dengan kearifan sang syeh kedua kesatria yang bermusuhan itu akhirnya
memeluk agama islam hingga meneteskan air mata dan memutuskan untuk menjadi
murid Syekh Mubarok.
Tempat bertemunya ketiga tokoh itu sekarang di sebut Cisoka
dalam bahasa sunda Ci Soca yang berarti air mata. Maka kedua murid beserta sang
Syeh mulai menyebarkan agama islam. Adapun nama dari dua kesatria di jadikan
salah satu nama jalan di daerah Tigaraksa dan Syekh Mubarok sendiri, di makamkan
di Kampung Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Dari kedua versi
tentang sejarah tigaraksa dan patung tigaraksa yang berdiri kokoh tersebut saya
mempercayai keduanya,mengapa saya mempercayai keduanya,versi pertama yakni
versi tiga arya ini masih bisa kita lihat dengan di kukuhkanya ketiga tokoh
tersebut menjadi nama-nama jalan di daerah tigaraksa yang kebetulan saya juga
sering melewati jalan raya tersebut.
Sementara untuk
yang versi tokoh ki mas laeng,ki seteng dan syekh mubarok,selain di bekukan
menjadi nama jalan raya ( ki mas laeng dan ki seteng ) masih dapat ditemukan
makam dari syekh mubarok yang ada di kampung kelapa dua tigaraksa,sebagian besar
masyarakat tangerang khususnya tigaraksa masih sering berkunjung untuk
berziarah ke makam syekh mubarok ini.
Jadi bagaimana
menurut anda...?