Properti ooh properti. - Mbah Daur -->

Properti ooh properti.

Sunday, September 28, 2014

Properti ooh properti.

Properti ooh properti.

Berbicara soal properti yang langsung muncul dibenak kita tak lain dan tak bukan adalah rumah,dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perumahan tidak salah memang ketika seseorang mengasumsikan segala tentang rumah itu dengan iistilah properti  seperti pengertian asli dari properti itu sendiri.

Pengertian properti.

Properti atau istilah asingnya property adalah entitas dalam kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu hak eksklusif. Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real property (tanah), kekayaan pribadi (personal property) (kepemilikan barang secara fisik lainnya), dan kekayaan intelektual.hak dari kepemilikan adalah terkait dengan properti yang menjadikan sesuatu barang menjadi "kepunyaan seseorang" baik pribadi maupun kelompok, menjamin si pemilik atas haknya untuk melakukan segala suatu terhadap properti sesuai dengan kehendaknya, baik untuk menggunakannya ataupun tidak menggunakannya, untuk mengalihkan hak kepemilikannya. Beberapa ahli filosofi menyatakan bahwa hak atas properti timbul dari norma sosial ( sumber : Wikipedia ).


Setelah kita mengetahui maksud dari penggunaan kalimat properti tersebut mbah daur bukan ingin mengajak untuk mengulas tentang properti secara langsung,tetapi ingin mengajak kepada rekan-rekan mbah daur menengok dan merenungkan bagaimana sulit dan mahalnya harga sebuah properti dalam hal ini rumah tinggal di daerah tangerang.

Properti sebagai kebutuhan pokok.

Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan pokok yang mesti terpeuhi yakni meliputi sandang,pangan dan papan,jika salahsatu dari kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka dijamin kehidupan seseorang tersebut akan mengalami hal yang tidak di inginkan,begitu juga dengan kepemilikan rumah.

Memiliki rumah memiliki banyak sekali tujuan,selain untuk tempat beristirahat,terhindar dari terik panas,hujan atau bahaya hewan lainya,rumah juga menjadi tempat berkumpul dan mencurahkan kasih sayang terhadap anggota keluarga yang lain,sehingga memiliki sebuah rumah merupakan hal yang sangat pokok,tetapi semakin hari harga untuk memiliki sebuah rumah bukanlah hal yang gampang seiring dengan semakin melonjaknya harga tanah serta rumah terebut.

Sebagai contoh,mbah daur pada pertengahan tahun 2013 yang lalu membeli sebuah rumah dengan jalan KPR dari sebuah bank,pada saat itu uang muka ( DP ) hanya sebesar 10 jt rupiah itupun masih boleh diangsur dengan cicilan 750rb rupiah untuk durasi 15 tahun,tetapi sekarang tepat hampir setahun yang lalu,dengan type perumahan yang sama dikenakan uang muka sebesar 39 juta rupiah dengan cicilan mencapai 800rb untuk durasi 15 tahun.

Semakin mahlanya harga sebuah properti menjadikanya sebuah barang mahal yang jarang orang bermimpi untuk memiliki rumah ditangerang ataupun kota-kota besar lainya di Indonesia,ini menurut mbah daur tenggung jawab pemerintah dengan kebijakan subsidinya,perlu ada perhatian khusus terhadap bidang perumahan karena jika pemerintah tutup mata bukan tidak mungkin niat memiliki rumah yang layak huni akan menjadi barang yang langka,bayangkan berniat saja mereka sudah enggan apalagi mencoba untuk memilikinya,padahal itu adalah hak yang mesti terpenuhi.

Properti sebagai investasi.

Kondisi financial seseorang memang berbeda dengan yang lainya,jika mbah daur atau rekan-rekan yang lain termasuk dalam kasta yang sulit untuk memiliki properti yang layak huni,tetapi ada orang yang memiliki kasta lebih tinggi yang tiada kesulitan berarti dapat dengan mudah memiliki properti lebih dari satu,dua,tiga atau bahkan lebih,jika sudah begini keadaanya maka seseorang yang memiliki kemampuan dari segi keuangan akan menjadi properti yang mereka beli sebagai invesatasi jangka panjang.

Tidak salah memang menjadikan properti sebagai investasi jangka panjang mengingat harga tanah dan rumah yang mustahil untuk turun,sehingga banyak kalangan berniat untuk membeli rumah hanya untuk investasi kelak dikemudian hari.

Lagi-lagi pemerintah yang bertanggung jawab penuh terhadap monopoli yang muncul akibat dari orang-orang kaya yang menguasai hutan properti,jangan sampai orang kaya dengan begitu mudahnya dapat mmbeli rumah sementara rakyat miskin yang lain tidak kebagian…hmmm

Lalu apa yang harus kita lakukan….?
Kesalahan siapa jika bisnis properti ini hanya untuk mereka yang berkantong tebal…?

Siapa yang salah…?


bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.