Surachman Sang Pelari Tua Pengharum Bangsa. - Mbah Daur -->

Surachman Sang Pelari Tua Pengharum Bangsa.

Monday, August 25, 2014

Surachman Sang Pelari Tua Pengharum Bangsa.

Surachman Sang Pelari Tua Pengharum Bangsa.

Surachman Sang Pelari Tua Pengharum Bangsa.
Surachman Sang Pelari Tua Pengharum Bangsa.

Pelari marathon mesti memiliki fisik yang prima,terlebih jika menenmpuh jarak 100K atau 100km,biasanya ini hanya bisa dilampui bagi mereka yang masih muda,tetapi ini alasan muda ini tidak berlaku bagi seorang Surachman,meski umurnya sudah menembus angka 63 tahun fisik dan stamina prima beliau masih terjaga dengan baik.

Surachman yang merupakan pensiunan  Kementerian Pertahanan (Kemenhan) ini memiliki beberapa rekor yang mungkin sangat sulit untuk dipecahkan olah generasi-generasi berikutnya,tengok saja rekor terbaru beliau sebagai peserta satu-satunya dari Indonesia dan peserta tertua yang berhasil mencapai finis lomba lari maraton 100 km di Malaysia pada 15 Februari 2014 lalu.


Hingga saat ini, Surachman sudah mengumpulkan 68 medali dan penghargaan dari lari maraton, termasuk dari Menpora dan Menparekraf. Surachman kemudian memaparkan bahwa syarat untuk mengikuti lomba lari maraton 100 km adalah beberapa kali mengikuti lomba full marathon sejauh 42,195 km, dan pernah berlari malam.

"Kalau nggak pernah lari malam nggak bisa. Nonton wayang kulit saja ngantuk apalagi lari," tutur pria kelahiran 27 Mei 1950 ini.

Dia mengaku memang sudah pernah mengikuti berbagai macam lomba lari maraton baik di Indonesia, juga di luar negeri. Dia juga pernah mengikuti vertical running di gedung bertingkat 103 di Taiwan.

Tips menjaga fisik dan stamina ala Surahman.

Setiap atlit olahraga apalagi pelari tentu memiliki tips-tips atau aturan main dalam kehidupanya,baik dari pola makan,istirahat dan juga jadwal latihannya,begitu juga dengan purnawirawan yang maih seangkatan dengan presiden SBY,dsb tersebut.

“Nggak ada pantangan makanan. Kalau biasa makan telur sebelum lari, ya itu jangan diubah. Jangan biasanya makan terus nggak makan. Saya kalau lari nggak biasa makan ya nggak apa-apa tuh, nggak pernah makan pagi. Ya kebiasannya apa itu aja. Mengubah kebiasaan itu perlu waktu panjang. Kalau biasa makan daun singkong ya daun singkong aja, kalau biasa makan tempe ya makan tempe aja," kata ayah dari 3 anak yang tinggal di Bandung, Jawa Barat ini.

Sehari-hari, Surachman berlatih berlari tiap 2 hari sekali, sejauh 50 km dengan waktu 7 jam. "Saya biasanya berangkat pukul 03.00 WIB atau pukul 04.00 WIB sebelum subuh. Dan baru balik siang," kata Surachman yang biasa berlatih di lapangan Brigif 15 Cimahi.

Bagaimana dengan keseharian kita.....?

Amanat seorang surachman.

Dengan memiliki rekor yang begitu fantastis,gaya hiduo yang tidak muluk-muluk,disiplin yang konsisten,latihan yang tiada kenal berhenti menjadikan seorang surachman legenda hidup bagi indonesia di dunia marathon,tentu bukan itu saja yang menjadikan dia seperti sekarang ini tanpa ada dorongan dari jiwa yang kuat nan kokoh.

Dorongan dari dalam diri yang selalu dipakai oleh beliau adalah motifasi dan orientasi,kata-kata atau kalimat sakti yang selalu menjadi aliran motifasi yang kuat  seperti :
  • “Biar Tua Masih Kuat”.
  • "Kalau Bisa Cepat Kenapa Harus Lambat".
  •  "Tak Ada Manusia Hebat, yang Ada Orang Terlatih",.
  • "Usia Boleh Tua Tapi Semangat Tetap Muda".

Selain dari kalimat penggugah motifasi tersebut surachman selalu mengenakan kain dengan warna merah dan putih,kain inilah yang beliau sebut dengan istilah jimat,maksud membawa bendera tersebut setiap lari marathon adalah untuk bangsa dan negara ini,seperti ketika terahir mengikuti event di malaysia februari kemaren.

Dan satu lagi kata-kata sakti dari seorang surachman ketika ditanya kapan akan pensiun dari dunia lari,dengan sigap dia menjawab, “sky is my limits”.

Mantaaap.


bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.