Wayang Golek Khas Betawi.
Wayang Golek Khas Betawi |
Betawi punya lenong dan gambang kromong. Bagaimana jadinya
jika keduanya dijadikan satu dalam pertunjukan wayang golek ? Ini dia.
Demikian ungkap Tizar Purbaya, dalang Wayang Golek Betawi
yang dijuluki Master Of Puppet Indonesia oleh seorang penulis Jerman. Ternyata
kombinasi antara lenong, gambang kromong dan wayang golek yang dipikirkan Tizar
tersebut menghasilkan seni pertunjukan baru yang menarik. Namanya,Wayang Golek
Lenong Betawi.
Dari segi pertunjukan, Wayang Golek Lenong Betawi mirip
pertunjukan Wayang Golek Sunda yang sudah ngetop. Bedanya, Wayang Golek Lenong
Betawi menggunakan gambang kromong sebagai musik pengiring. Tema ceritanya dari
kisah-kisah legenda Betawi seperti Si Pitung, Si Jampang atau Si Manis Jembatan
Ancol. Wayang Golek Lenong Betawi juga tidak menjadikan dalang sebagai ‘pemain
tunggal’, seluruh kru bahkan para pemain musik bisa saja melempar“celetukan” di
tengah pertunjukkan.
Yang menarik adalah tekniknya. Ada wayang golek yang bisa
mengeluarkan air mata atau darah,ada yang kepalanya tertancap sebilah golok,
bahkan ada yang bisa berubah wujud menjadi hantu. “Teknik dasar pembuatannya
saya pelajari di Jepang, di Indonesia saya kembangkan dan perkaya, hingga
hasilnya seperti ini,” ujar Tizar bangga sambil memperlihatkan sebuah wayang
golek yang wajahnya bisa terlepas lalu menjadi tengkorak.
PertunjukanWayang Golek Lenong Betawi biasanya memakan waktu
dua jam. Jumlah krunya mencapai sepuluh hingga lima belas orang. Bahasa tuturnya
menggunakan bahasa Betawi ‘elu-gue’ yang kental. Pokoknya sepanjang
pertunjukan, penonton dijamin tidak bakal bosan karena ceritanya seru dan
menarik.
Seni pertunjukan wayang golek lenong Betawi ciptaan pria
yang akrab disapa bang Tizar ini, dipentaskan pertama kali tahun 2001 di
Jakarta. “Waktu pertama kali pentas, saya bawakan judul Si Manis Jembatan
Ancol. Saya tidak menyangka sambutannya luar biasa.”katanya, yang pernah
bergabung di Teater Ketjil pimpinan Arifin C. Noer, almarhum ini. Jauh sebelum
menjadi dalang, Tizar Purbaya juga pernah membintangi puluhan film di era
80-an.
Darah seni yang mengalir dalam diri pria kelahiran Cikande,
Banten 1950 silam, membawanya malang melintang di dunia seni pentas teater.
Bersama Teater Ketjil pimpinan almarhum Arifin C Noor, Tizar Purbaya wara wiri
di panggung Teater, sampai pada tahun 1974 dia mulai melirik peran dalam layar
lebar dan mulai menekuni pewayangan.
Cerita pewayangan sudah disukai sejak kecil, hingga akhirnya Tizar belajar dalang pada Cakra Hudaya dan Barna Soemantri di Jakarta, namun lebih banyak belajar secara otodidak. Ketika itu ia mulai mencoba mentas dengan wayang golek Sunda dan menggunakan bahasa Indonesia di Taman Ismail Marzuki 1974.
Tizar juga mencoba menggabungkan wayang golek Sunda dan Lenong Betawi dengan iringan musik tradisional Gambang Kromong, yang menjelma menjadi Wayang Golek Lenong Betawi. Sejak itu, Tizar mulai membuat wayang dengan tokoh-tokoh Betawi terkenal, seperti Si Jampang, Si Pitung, Si Manis Jembatan Ancol dan lainnya.
Wayang Golek Lenong Betawi berjudul "Si Manis Jembatan Ancol" pentas pertama kali tahun 2001 di Jakarta. Selanjutnya ia juga merancang beberapa tokoh wayang untuk cerita Betawi, dan bahkan berkembang untuk menjadikan tokoh-tokoh nasional dan internasional untuk dijadikan tokoh wayang goleknya. Gubernur DKI Jakarta, presiden RI hingga presiden Amerika Barak Obama-pun termasuk tokoh yang dijadikan tokoh wayang goleknya.
Di mata Tizar Purbaya wayang golek bukanlah sesuatu yang statis, namun terus berkembang seiring zaman, disamping upaya untuk terus melestarikan wayang-wayang tradisional.
Cerita pewayangan sudah disukai sejak kecil, hingga akhirnya Tizar belajar dalang pada Cakra Hudaya dan Barna Soemantri di Jakarta, namun lebih banyak belajar secara otodidak. Ketika itu ia mulai mencoba mentas dengan wayang golek Sunda dan menggunakan bahasa Indonesia di Taman Ismail Marzuki 1974.
Tizar juga mencoba menggabungkan wayang golek Sunda dan Lenong Betawi dengan iringan musik tradisional Gambang Kromong, yang menjelma menjadi Wayang Golek Lenong Betawi. Sejak itu, Tizar mulai membuat wayang dengan tokoh-tokoh Betawi terkenal, seperti Si Jampang, Si Pitung, Si Manis Jembatan Ancol dan lainnya.
Wayang Golek Lenong Betawi berjudul "Si Manis Jembatan Ancol" pentas pertama kali tahun 2001 di Jakarta. Selanjutnya ia juga merancang beberapa tokoh wayang untuk cerita Betawi, dan bahkan berkembang untuk menjadikan tokoh-tokoh nasional dan internasional untuk dijadikan tokoh wayang goleknya. Gubernur DKI Jakarta, presiden RI hingga presiden Amerika Barak Obama-pun termasuk tokoh yang dijadikan tokoh wayang goleknya.
Di mata Tizar Purbaya wayang golek bukanlah sesuatu yang statis, namun terus berkembang seiring zaman, disamping upaya untuk terus melestarikan wayang-wayang tradisional.