Tips Cerdas Memilih Susu Formula untuk Bayi.
Siapa orangnya yang tidak bahagia di karuniai oleh Tuhan
berupa anak,perasaan bahagia,bangga dan juga haru bercampur dengan perasaan was
was yang kalau di istilahkan sudah seperti permen nano nano alias rame
rasanya,seluruh kasih sayang,perhatian dan harta jiwa raga tercurahkan kepada
sang bayi.
Tetapi bukan semata kasih sayang jua yang diharapkan oleh
sang bayi di usia dininya tetapi ada hal yang lebih pokok yang mesti di
perhatikan dan dijadikan prioritas yakni masalah nutrisi alias asupan gizi,dan
salah satu yang di gadang gadang mutlak untuk didapatkan sang bayi adalah air
susu ibu atau ( ASI ).
Selain dapat mempererat jalinan kasih antara ibu dengan
bayi, ASI juga mengandung zat bagi perkembangan kecerdasan dan zat kekebalan
yang dapat mencegah anak terserang dari berbagai penyakit. Manfaat ASI lainnya
bagi ibu adalah mempercepat proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan,
mengurangi resiko terkena kanker payudara dan dapat menunda kehamilan.
Sayangnya tidak semua ibu bisa memberikan ASI ekslusif (6
bulan) dan memproduksi ASI yang cukup untuk sang buah hati karena berbagai
keadaan dan kondisi yang ada. Hal ini mau tidak mau mengharuskan mereka
memberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) kepada bayi mereka. Dalam hal ini PASI
berfungsi sebagai makanan tunggal yang dibutuhkan dalam memenuhi gizi bagi
perkembangan dan pertumbuhan bayi sampai berusia 6 bulan.
Pada sebagian ibu yang lain pemberian susu formula bisa juga
berfungsi hanya sebagai tambahan ataupun pendamping ASI saja. Bila Anda
memiliki masalah dalam memberikan ASI kepada buah hati Anda dan berniat untuk
memberikan PASI silahkan simak lebih lanjut artikel ini. Apapun alasan Anda
memberikan susu formula kepada si kecil Anda harus selalu teliti dan cermat
dalam memilih susu formula.
Memilih susu formula yang terbaik untuk anak Anda bukanlah
hal yang mudah karena saat ini ada berbagai macam jenis merek susu formula
tersedia di pasaran. Banyaknya pilihan produk susu formula menyebabkan Anda
kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang mana. Misalnya saja Dokter
Spesialis Anak (DSA) Anda merekomendasikan susu merk A, sementara sahabat menyarankan
susu merek B.
Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih
susu formula yang terbaik bagi anak Anda :
1. Kualitas dan keamanan produk susu formula sangat perlu
diperhatikan.
Produk susu formula tersebut harus aman dikonsumsi karena
diolah dengan mengikuti cara produksi pangan yang baik atau Good Manufacturing
Practices (GMP) dan dibawah pengawasan ketat sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh badan - badan otoritas internasional seperti EU (European
Union), U.S FDA (the United States Food and Drug Administration), dan peraturan
perundang - undangan yang berlaku di Indonesia.
Termasuk dalam hal ini adalah merk susu formula tersebut
terdaftar dan tidak mengandung bakteri Enterobacter sakazakii (merk susu ada
dalam daftar susu formula yang aman untuk dikonsumsi) berdasarkan hasil uji
secara rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2. Pilih susu yang sesuai dengan kondisi anak Anda dan tidak
menyebabkan reaksi atau gangguan pada fungsi organ tubuhnya.
Langkah utama yang dilakukan adalah melihat apakah anak Anda
memiliki riwayat alergi dalam keluarga atau intoleransi terhadap susu sapi.
Resiko ini terjadi jika salah satu atau kedua orang tua pernah mengalami alergi
dan ketidakcocokan dalam mengkonsumsi susu sapi.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah apakah anak Anda
memiliki gejala gangguan pada saluran pencernaan, gangguan pada organ tubuh
lain atau mengalami gangguan perilaku. Bila perlu Anda bisa berkonsultasi
dengan DSA Anda untuk mendapatkan rekomendasi produk susu yang sesuai dengan
kondisi anak Anda.
DSA Anda mungkin memiliki produk susu promosi gratis yang
bisa Anda coba berikan kepada anak Anda. Dengan begitu Anda tidak perlu membeli
dalam jumlah besar berbagai merk susu formula hanya untuk sekedar menguji
mereka. Pada umumnya menurut bahan dasar susu formula terbagi dalam :
- Susu formula berbahan dasar susu sapi.
Apabila anak Anda ketika dicoba pada salah satu merk susu
formula yang umumnya terbuat dari susu sapi yang ditambah dengan bermacam zat
gizi tidak mengalami alergi, maka bisa dikatakan bahwa anak Anda tidak memiliki
alergi dan bisa melanjutkan mengkonsumsi susu formula tersebut.
Walaupun susu formula pada umumnya berbahan dasar susu sapi,
susu formula sangat berbeda dengan susu sapi murni. Susu formula anak
mengandung banyak tambahan zat gizi yang sudah diukur dan disesuaikan dengan
nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap kelompok usia anak.
Sebaiknya orang tua tidak sembarangan mengganti merk susu
formula tanpa berkonsultasi dengan DSA terlebih dahulu. Cukup banyak orang tua
yang segera mengganti merk susu formula begitu mengetahui anaknya kembung dan
diare, padahal mungkin masalahnya bukan karena anak memiliki alergi pada lemak
susu sapi tapi melainkan anak sedang terkena infeksi. Infeksi bisa didapat bayi
dari botol susu, tutup botol dan dot yang tidak disterilisasi, juga akibat dari
meminum susu formula yang basi.
- Susu formula berbahan dasar kacang kedelai.
Sementara apabila anak Anda memberikan reaksi pada susu
formula yang biasa dijual di pasaran, maka ada kemungkinan anak Anda mempunyai
alergi terhadap lemak yang ada dalam susu sapi. Sebagai alternatif, dokter
biasanya akan menyarankan pemberian susu formula khusus yang mengandung bahan
dasar kacang kedelai.
- Susu formula rendah / bebas laktosa.
Jika anak Anda memiliki masalah menerima kedua jenis susu di
atas, maka kemungkinan anak Anda tidak mampu mencerna laktosa (zat gula yang
terdapat dalam susu) akibat kadar gula dalam darahnya tidak memiliki enzim
untuk mengolah laktosa.
Akibatnya, laktosa yang tidak dapat dicerna akan tetap
berada di dalam usus anak dan tidak terserap oleh tubuh anak, sehingga
menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Pada umumnya dokter akan
menyarankan anak yang menderita diare yang berkepanjangan untuk mengkonsumsi
susu rendah atau bebas laktosa.
Perhatikan label kemasan dan hindari susu dan produk olahan
yang tertulis mengandung laktosa. Misalnya susu kedelai yang tidak mengandung
laktosa, tapi sirup jagung dan sukrosa yang mudah dicerna dan aman diberikan ke
bayi.
Apakah perlu membeli susu formula yang diperkaya zat besi?
Ya. Bayi anda membutuhkan zat besi agar bisa tumbuh dan
berkembang. Jika anda tidak memberikan ASI bagi bayi…