Subsidi BBM Menipis,Rakyat Menangis.
Penghujung tahun 2012 ini kembali masyarakat Indonesia kembali
merasakan tersayatnya nurani mereka,belum lepas demo para kaum pekerja dan
buruh yang menuntut upah layak untuk menghadapi tahun 2013 sekarang mesti
berhadapan dengan masalah BBM yang konon semakin langka dipasaran terutama BBM
yang bersubsidi,inilah salah satu pemicu rakyat Indonesia semakin menangis.
BBM bersubsidi terutama premium memang memiliki cerita unik
tersendiri bagaimana tidak saya bilang unik,karena ketika dekade awal tahun
2012 harga sejumlah BBM melonjak tinggi yang mungkin saja tidak terjangkau oleh
masyarakat kita,kondisi ini benar benar dilemma bagi pemerintah kala itu yang
gak tau ide dari mana tercetuslah keputusan BBM tetap naik tapi ada sebagian
yang mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga masih dapat di konsumsi oleh
masyarakat Indonesia.
Premium adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang
mendapatkan “Anugerah” subsidi tersebut entah ini sebuah pertolongan dari
pemerintah untuk rakyatnya atau memang permainan petak umpet ala pelaksana
pemerintah ini sehingga BBM premium yang jika tanpa adanya subsidi seharga Rp
8.000 bisa kita dapatkan dipasaran dengan harga Rp.4.500 per liter.
Subsidi itu saya ibaratkan tak ubahnya seperti opium atau
narkotika yang mengandung manfaat hanya sedikit dan sementara tetapi
menimbulkan efek yang luar biasa terutama dari sisi efek kecanduan dan
ketergantungany,sekarang bagaimana tidak menimbulkan efek kecanduan dan
ketergantungan ketika orang bisa mendapatkan barang berharga mahal tetapi bisa
kita dapatkan dengan harga yang relative murah dan jauh dari harga pokok,tanpa
tersadar kalau dana yang di pakai untuk meangkas kekurangan biaya dari barang
tersebut adalah melonjaknya harga yang lain ini juga yang sering disebut teori
subsidi silang.
Premium dengan subsidi merupakan contoh nyata dari teori
subsidi silang tersebut,premium bisa kita dapatkan dengan harga relative murah
tetapi kita akan mendapatkan harga minyak tanah,gas elpiji,solar dan kroni BBM
yang lain meloncat tinggi ini tiada di sadari oleh masyarakat kita,sehingga ketika
stok BBM yang bersubsidi itu mengalami masa penghabisan atau stok yang mulai
menipis maka serta merta kita berteriak untuk segera mendapatkan BBM bersubsidi
itu lagi.
Idealnya kalau menurut saya pribadi adalah silahkan cabut
subsidi dibidang apapun misalnya BBM tapi kembalikan harga harga barang yang
menjadi korban subsidi silang yang lain sehingga masyarakat bisa mendapatkan
kembali barang barang tersebut dengan harga asli bukan karena hasil mark up
maupun mark down.itu saja!!!
