Menepi dari Pusaran Angin.
Menepi dari pusaran angina itulah kondisi yang ingin mbah
daur gambarkan beberapa hari ini yang telah mbah daur lalui,sendiri dalam
sunyi,memikirkan sesuatu jauh kedepan dan tak upa berharap esok kan lebih baik.
Menepi dari pusaran angin sebenarnya sebuah kalimat konotasi
dari perubahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja atau suatu perbuatandak
diharuskan yang harus maupun tidak
diharuskan terjadi akibat dari telah diambilnya sebuah keputusan untuk
meninggalkan segala aktifitas terdahulu menuju aktifitas baru dengan segala
resiko dan konsekwnsinya.
Menepi dari pusaran angina yang mbah daur jalani ini adalah
tak lain dan tak bukan sebuah ekspresi kekecewaan mendalam atas apa yang
terjadi dan apa yang didapat dari aktifitas selama ini,selama ini mbah daur
hanya bisa diam tanpa reaksi apapun sehingga aktifitas yang mengungkung dan
memenjarakan ini seperti tak ubahnya pusaran angina yang siap meluluh lantahkan
apapun yang ada disekitarnya termasuk mbah daur.
Luluh-lantah semuanya,hati nurani hancur,semangat berkarya
meredup,motifasi bekerja hilang dan bahkan semangat hidup seolah sirna
diterjang kedzaliman uang dan tirani manajement.
Hingga sautu tempo hati ini tersadar untuk bersegera bangkit
dari keterpurukan,bangkit dari kehancuran,bangkit dari ketidak berdayaan,bangkit
dari putaran pusaran angina yang membelenggu ini,meski belum jelas jalan
didepan lebih membahagiakan,meski belum tau jalan didepan lebih menjanjikan
atau malah merupakan sebuah pusaran angina
yang lebih dahsyat…
Tapi setidaknya tidak ada salahnya memulai,tidak ada
salahnya mencoba,tidak ada salahnya berharap tentu seraya berdo’a semoga TUHAN
memberkati jalan baru yang mbah daur tempuh ini.amiiiiin