Prilaku Yang Perlu di Hindari Oleh Para Blogger.( Part 3)
1. Jangan Jadi Pecandu Jejaring Sosial
Jangan jadi pecandu jejaring sosial. Sebagian besar dari kita (blogger) menjadi sangat kecanduan dengan jejaring sosial. Jauhkan Facebook, Orkut, Twitter dan jejaring sosial lainnya saat kita sedang bekerja. Matikan semua instant messenger dan gunakanlah jika memang diperlukan. Menetapkan waktu blogging sangat membantu kita meningkatkan kualitas artikel.
2. Jangan Termanjakan Feed dan Forum
Forum dan RSS Feed adalah cara terbaik untuk mengetahui perkembangan terbaru, sehingga kita bisa memantau pelanggan melalui feed tentang artikel yang sudah kita tulis. Namun banyak blogger menghabiskan waktu setiap harinya hanya untuk menelusuri feed yang sebenarnya tidak menarik untuk di bahas. Akan lebih baik kita hanya berlangganan melalui feed dan menelusurinya setiap bulan dan singkirkan hal-hal yang tidak perlu untuk dibaca, jangan biarkan kita menghabiskan banyak waktu setiap harinya. Demikian pula dengan forum, forum besar akan membantu lalu lintas blog kita namun kita tetap harus berhati-hati, karena bisa saja kita terjebak didalam forum tersebut yang akan menghabiskan waktu dalam berpartisipasi. Forum juga bisa saja menjadi candu, terutama jika sering mendapatkan email pemberitahuan tentang balasan dari orang lain pada postingan anda. Tetap atur kunjungan forum sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat dan aktifkan notifikasi email untuk hal yang penting saja. Berhentilah berlangganan setelah topik-topik atau pertanyaan-pertanyaan anda mendapat tanggapan yang memuaskan.
3. Jangan Berkomunikasi Secara Tidak Teratur
Berkomunikasi dengan blogger lain (misal; blogwalking) adalah bagian penting dari kegiatan blogging, namun banyak orang kemudian terjebak dengan asyiknya kegiatan ini hingga akhirnya menghabiskan banyak waktu. Tetap organisir dengan baik untuk memeriksa email-email yang masuk kedalam inbox. Kategorikan jenis email yang kita terima dan buatlah template tanggapan untuk mereka, atau buatlah sebuah halaman FAQ (Frequently Asked Questions) secara rinci. Kelola kotak masuk dengan efisien dengan menggunakan folder. Periksalah email dua kali sehari dan kita pun tidak perlu menganggapi setiap email yang diterima.
4. Jangan Mengurangi Tujuan.
Ketika seseorang gagal ngeblog, sering kali karena mereka tidak mempunyai tujuan yang jelas. Menetapkan tujuan yang jelas dan realistis sangat berguna karena hal tersebut merupakan motivator hebat bagi seorang blogger. Apakah tujuan anda membuat blog adalah mendapatkan sejumlah pengunjung, komentar, iklan atau apapun itu, memiliki tujuan yang jelas membuat kita mampu berbagi waktu dari rutinitas tugas yang berjubel.
5. Jangan Biarkan Ide Menghilang
Manusia adalah makhluk dengan berbagai keterbatasan, salah satunya keterbatasan memori. Ide datang dan pergi begitu cepatnya dari dalam memori kita, maka perlu sekali bagi seorang blogger untuk menuliskannya jika ia tiba-tiba menemukan ide yang menarik untuk diangkat sebagai tema artikel. Jangan andalkan memori anda. Siapkan draft posting dengan sebaik-baiknya, sebagai tindakan preventif ketika ide tiba-tiba hadir dan mengalir seperti air.
6. Jangan Nyepam.
Jangan menyebarkan link blog sendiri ketika anda berkunjung pada blog orang lain, dan hindari menjadi komentator pertama di setiap posting pada blog yang memiliki lalu lintas rendah. Hindari juga membalas setiap komentar pada blog sendiri.
7. Jangan Pasang Iklan di Mana-mana
Beberapa blogger membuat kesalahan dengan berfikir bahwa mereka dapat dengan seenaknya memasang iklan dimana-mana pada blognya dengan harapan mampu meningkatkan pendapatan melalui iklan. Dalam kenyataan hal ini justru sebaliknya, bahkan hal yang sangat merugikan salah satunya mempengaruhi kualitas SEO. Terlalu banyak iklan pada blog tanpa disadari akan menganggu pembaca dan atau justru mengusir mereka. Jangan buang-buang waktu anda dengan meyakinkan pembaca akan sebuah produk dengan menuliskan artikel-artikel atau deskripsi dengan kata-kata bohong atau licik. Minimalkan pemasaran affiliasi dan pembaca akan setia pada blog anda.
