Memaknai Suasana “Sedih”.
Semua manusia pasti pernah merasakan sedih,duka,murung,gulana dan banyak sekali akronim yang sebenarnya berarti sama yakni sedih,lalu apakah arti dari kata kata sedih tersebut dan bagaimana kita memaknai kata kata sedih itu sendiri.
Sedih adalah sebuah perasaan hati yang timbul dikarenakan adanya perbedaan perasaan hati dengan orang lain yang cenderung berbanding terbalik dengan keadaan dan situasi yang diharapkan,dengan kata lain sedih adalah ekspresi penyaluran tentang ketidak serasian keadaan dengan perasaan hati.
Seperti contoh ketika seseorang mengalami sebuah perasaan dimana akibat dari perasaan yang timbul ini berbeda dengan dengan kenyataan,sehingga kita tiada sadar memiliki perasaan kecewa,gondok,kesal dengan keadaan yang ada,sementara muara dari perasaan sedih adalah menangis.
Ketika seseorang mengalami masa masa sedang sedih,duka,nestapa,haru dsb,terkadang muncul perasaan kecewa,mengutuk,mengumpat terhadap diri sendiri bahkan menyalahkan orang lain karena adanya perbedaan keadaan dengan harapan.
Perasaan sedih ini juga lebih banyak disebabkan oleh hal hal yang besar maupun hal hal yang sepele,misalnya kehilangan sanak family akibat meninggal dunia,kehilangan benda benda berharga yang disayangi,atau hal hal yang sepele sekalipun,misalnya ikut bersedih ketika teman mengalami suatu ujian dan cobaan,sedih ketika sedang menonton televise karena ceritanya menyentuh nurani dan masih banyak sekali contoh contoh yang dapat menyebabkan hati kita bersedih.
Bentuk bentuk penjabaran dan ekspresi ketika seseorang sedang bersedihpun beraneka ragam,mulai dari yang hanya berkaca kaca matanya disertai memerah,murung,menyendiri,melamun,bahkan sampai yang menangis dengan berteriak teriak histeris bahkan berujung putus asa lalu bunuh diri,semua adalah bentuk bentuk ekspresi dari perasaan hati yang sedang sedih.
Lalu apakah dengan menangis,melamun,menyendiri atau bahkan bunuh diri sekalipun kita senantiasa bisa terlepas dari perasaan bersedih itu sendiri,tentu sangat tidak bijak apabila kita menyikapi perasaan bersedih hanya dengan perbuatan perbuatan seperti diatas,saran mbah daur adalah menangis boleh saja ketika bersedih,melamun menyendiri ketika sedang sedihpun sah sah saja,atau memilih bunuh diri pun tiada yang dapat menghalangi,tapi sekali lagi mbah daur tegaskan bahwa kesemuanya itu kurang bijaksana dalam menyikapi perasaan sedih itu sendiri.
Berikut beberapa hal yang mbah daur praktekan dalam memaknai perasaan sedih :
- Kembalikan kepada nilai nilai Agama : prinsipnya semua kesenangan dan kesedihan sudah pada jalan takdir TUHAN,ada kalanya kita diberi kesenangan dan kemudahan dan tentu kita pun akan merasakan perasaan sedih nan miris,yakinkan bahwa “sesuatu itu berasal dari TUHAN dan kita tawakkal kembali padaNYA.
- Tersenyum : karena dengan satu senyuman pun perasaan hati ini jadi lebih tenang walaupun perasaan sedih itu sedang memuncaknya.
- Introspeksi diri : dalam setiap kejadian baik itu yang bersifat senang dan bahagia maupun kejadian yang bersifat sedih gulana ada pelajaran bagi diri kita dan peringatan bagi kita untuk selalu mengkoreksi kesalahan diri sendiri sebelum kesalahan orang lain.
- Tumbuhkan perasaan Optimisme : kejadian hari ini meskipun sedih jadikan cambuk pelecut untuk menatap esok yang lebih baik,sedih hari ini jadikan bahagia esok hari.
Kesimpulanya : perasaan sedih yang sering menimpa perasaan hati kita adalah anugerah,mungkin itu teguran,mungkin itu cobaan,atau mungkin itu siksaan tapi kesemuanya itu adalah sudah ada dalam rel yang telah ditentukan oleh kekuatan TUHAN,menangis ,merajuk,melamun,menghakimi diri sendiri bersalah tentu sah sah saja,tapi lebih bijaksana apabila kita pandai menyikapi dan memaknai arti dari sebuah kesedihan,itu adalah kunci sukses.
ini adalah sebuah pemikiran pribadi mbah daur berdasarkan pengalaman pribadi,bagi rekan rekan mbah daur yang ingin menambahkan tentang memaknai kata sedih silahkan komentar dibawah postingan ini.