GANGGUAN tidur tidak hanya dialami orang dewasa, bayi atau anak-anak pun juga bisa mengalaminya. Bila gangguan tersebut terjadi pada anak atau bayi, maka tumbuh kembang mereka akan terganggu.
Karena menurut dr pandji PB SpA, mereka membutuhkan tidur untuk metabolisme terutama perkembangan hormon pertumbuhan. “Sehingga jika bayi dan anak-anak kurang tidur, maka berpengaruh pada proses tumbuh kembangnya,” ujarnya.
Dikatakannya, bayi baru lahir memang punya pola tidur yang belum teratur, karena masih dalam tahap adaptasi. Karena itu, ada bayi yang tidur sepanjang siang dan akan bangun pada malam harinya. “Tentu ini menyebabkan sang ibu kurang tidur,” jelasnya.
Proses ini, kata dr Pandji, bisa dikatakan normal. Meski begitu, orang tua harus melatih ritme tidur anak agar mereka bisa terjaga pada siang hari dan tertidur pada malam harinya. “Karena jika polanya salah dan dibiarkan begitu saja, bisa menganggu pertumbuhannya,” tandasnya.
Cara yang bisa dilakukan orang tua, saran dokter spesialis anak tersebut adalah dengan meredupkan lampu pada malam hari. Sehingga bayi/anak belajar membedakan siang dan malam. Juga jauhkan bayi dari kebisingan apakah itu suara televisi atau radio. “Gantikan dengan musik yang lembut dan pelan sehingga lama kelamaan bayi bisa beradaptasi dengan baik dan terlelap pada malam harinya,” saran dr Pandji.
Selanjutnya, jika anak terbangun minta disusui, berikan mereka ASI sampai puas, lalu segera tidurkan kembali. Jangan diajak bercanda karena hal itu akan membuat anak tidak mau tidur lagi, katanya.
Meski begitu, diakuinya, ada sejumlah hal yang bisa berpengaruh. Salah satunya karena pola makan ibu. Misalnya, ibu minum minuman yang ada kandungan kafein. Misalnya kopi, teh atau minuman lainnya.
Selain itu, juga bisa karena pengaruh obat-obatan terutama yang mengandung pseudoefedrin yang terdapat dalam obat pilek. Pada anak yang sensitif bisa menyebabkan anak sulit tidur. “Juga bisa karena pengaruh dari kebanyakan tidur siang sehingga anak susah tidur pada malam harinya,” jelasnya.
Termasuk juga keberadaan aktivitas di sekitar bayi atau anak yang berpotensi mengganggu kualitas tidur mereka. Seperti suara bising dari musik, televisi maupu obrolan orang dewasa.
Ada juga faktor lainnya yang berpengaruh, yakni masalah gizi. Kondisi anak yang lapar dan kurang gizi juga bisa menyebabkan anak susah tidur. Makanya, memberikan gizi seimbang pada anak akan membantu memperbaiki pola tidur seperti karbohidrat, protein, mineral,lemak dan vitamin.
Tidur seorang bayi dianggap terganggu bila pada malam hari dia tidurnya kurang dari delapan jam. Terbangun lebih dari tiga kali, dan lama terbangunnya lebih dari satu jam, selama tidur rewel, menangis, dan sulit tidur kembali.
Untuk mengatasi hal itu, saran dr Pandji, diperlukan kesabaran dari orang tua. Dalam hal ini, kenali penyebabnya sehingga orang tua bisa menghilangkan faktor penyebab. Kedua, membiasakan anak tidur teratur. “Jika sudah dibiasakan sejak dini, maka anak akan terbiasa tidur tepat waktu,” tutupnya.
Sumber : fitrilidia