Prahara Koperasi Langit Biru.
Koperasi langit biru dan beribu investornya berada dipersimpangan,persimpangan dengan tanda Tanya besar,tanda Tanya kemana uang investasi mereka? Pertanyaan siapa yang salah dan pertanyaan siapa yang mesti bertanggung jawab dengan cheos seperti saat ini yang seperti sebuah prahara,ya koperasi lagit biru seperti menjadi sebuah prahara.
Prahara,kenapa mbah daur menggunakan kalimat “prahara Koperasi Langit Biru” ini semua tak lain dan tak bukan karena koperasi langit biru yang dulu hanya sebuah bidang usaha yang Berawal dari arisan daging yang hanya melibatkan keluarga,dan jamaah pengajian tak dinyana kini bisa menjaring ribuan nasabah dan investor dengan omzet ribuan,jutaan bahkan milyaran rupiah.
Adalah Ustadz Jaya Komara sebagai Direktur utama yang memiliki pengalaman 16 tahun dalam pengelolaan daging sapi. Dalam mengembangkan usaha ini pada awalnya Ustadz Jaya Komara hanya menggandeng masyarakat sekitar saja dan juga dari pandangannya terhadap strata kehidupan masyarakat Indonesia dimana yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Kemudian tercetuslah ide untuk mengembangkan usahanya dengan melibatkan masyarakat muslim lebih banyak lagi.
Ide yang awalnya sederhana dan mulia karena hanya melibatkan kaum minoritas alias kaum dhu’afa dengan pendapatan yang terhitung kecil,investasi daging sapi ini berjalan mengikuti misi dan visi untuk mensejahterakan jamaahnya pada khususnya serta para nasabah dan masyarakat umum.
Visi misi yang dikumandangkan pada awalnya sudah mulai terabaikan, masyarakat muslim yang sudah/lebih hidup berkecukupan pun ikut menjadi anggota. Mereka rela menjual mobil, surat berharga menggadaikan hingga menjual tanahnya demi mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. KLB tidak melakukan pendataan, penyaringan, pensurveian dalam penerimaan anggota, asalkan tersedia uang/modal mereka sah menjadi anggota.
Inilah sumbu atau pencetus terjadinya prahara koperasi langit biru,seperti bom waktu yang siap diledakan,gelombang investor dan nasabah yang terus berdatangan membuat investasi daging sapi yang menjadi embrio koperasi langit biru menjadi raksasa premature sehingga koperasi langit biru pun membengkak dalam hal kepengurusan manajerialnya yang dengan sendirinya seorang ustadz jaya komara lose control terhadap rekan rekanya selaku penanggung amanat ummat dalam hal ini para nasabahnya.
Lose control terhadap prilaku bawahanya ini disinyalir menjadikan prahara dalam koperasi langit biru,sampai detik tulisan ini mbah daur buat belum ada konfirmasi yang dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan hokum tentang apa yang terjadi pada koperasi langit biru sehingga menimbulkan prahara cenderung konflik tersebut,semoga lekas terungkap tabir kepalsuan apa yang menimpa jaya komara dengan koperasi langit birunya sehingga dapat memberi ketenangan bagi para nasabahnya.
