Berburu belut disawah dan pinggiran Sungai.
![]() |
| Berburu belut disawah. |
Berburu belut yang dalam bahasa jawa disebut ngurek ini merupakan salah satu kegiatan paling mengasyikan ketika mbah daur masih kanak kanak dulu,berbulu belut dikampung mbah daur selain menggunakan tangan terkadang juga menggunakan pancingan.
Berburu belut ini biasanya sering mbah daur lakukan ketika sawah sawah telah selesai masa panen dan tanah garapan masih sedikit basah basah becek,nah di tanah sawah yang masih becek berlumpur itulah biasanya belut belut sawah berkembang biak.
Selain disawah yang sudah habis panen berburu belut juga sering mbah daur dan rekan rekan mbah daur dikampung halaman mbah daur lakukan dipinggiran pinggiran kali way bungur atau way seputih,kalau berburu belut disawah mungkin tantanganya kurang begitu menantang berbeda dengan ketika berburu belut dipinggiran sungai atau rawa karena kalau berburu belut dipinggiran sungai kalau kalah cepat keburu belutnya kabur kesungai.
Belut sawah memang binatang yang sangat licin sehingga untuk menangkapnya perlu keahlian dan kecekatan tingkat tinggi terutama ketika tangan kita sudah basah terkena lumpur maka menangkap belut disawah akan lebih sulit inilah tantangan dan asyiknya berburu belut disawah atawa berburu belut dipinggiran sungai dan rawa.
Memang sekarang berburu belut disawah atau dipinggiran pinggiran sungai sudah kurang peminatnya selain jumlah hamparan sawah yang sudah mulai menyempit dan juga pinggiran sungai yang sudah tercemar dengan sampah sampah plastic sehingga keberadaan belut di sawah dan pinggiran sungai pun populasinya menurun drastic.
Selain berburu belut menggunakan tangan kosong,berburu belut juga banyak menggunakan alat alat mulai dari yang tradisional sampai peraltan yang modern,dari yang masih aman terhadap lingkungan sampai yang menggunakan cara cara yang dapat merusak lingkungan hidup belut itu sendiri.setelah ini mbah daur akan coba ulas alat alat yang sering dipergunakan untuk berburu belut disawah maupun dipinggiran pinggiran sungai.

