<blink> Memudarnya Cinta dibalik Sepeda Onthel.</blink> - Mbah Daur -->

Memudarnya Cinta dibalik Sepeda Onthel.

Saturday, April 14, 2012

Memudarnya Cinta dibalik Sepeda Onthel.

Memudarnya Cinta dibalik Sepeda Onthel.

http://mbahdaur.blogspot.com/
Memadu Cinta diatas Sepeda.

Sepasang sejoli sedang asyik mengendarai  sepeda kayuh alias sepeda ontel dengan begitu mesranya mereka berbincang bincang ngalor ngidul tak tentu tema dan maknanya karna bagi mereka hari itu adalah hari yang sangat berbahagia seolah olah dunia milik mereka berdua,yang lain ngontrak euy..!!

Sebenarnya mereka berdua bertujuan untuk bersilaturrahmi ketempat kakek nenek sang gadis yang ada di ujung desa,sore itu udara begitu hangat menyinari dukuh kepranjan tapi tak menghalangi niat kedua insane yang sedang dimabuk asmara itu untuk melanjutkan kayuhan sepedanya.

Setelah melewati beberapa lembah dan ngarai haha kayak drama radio aja,maksudnya setelah melewati beberapa kelok dan jalan licin mereka masih semangat dan penuh canda tawa,apalagi tangan halus sang gadis yang melingkar dipinggan sang arjuna menambah semangat yang luar biasa bagi kasan ( nama samaran red.) untuk terus mengayuh diselingi tatapan mata para petani yang bertemu dipinggir jalan menatap mereka dengan perasaan iri.

Sampailah dua sejoli ini pada jalan yang mulai menanjak karena memang kontur tanah dukuh kepranjen berada diperbukitan,sepeda mulai melambat sang arjuna kasanpun mulai terlihat ngos ngosan dengan bulir keringat yang mulai menitik di kening dan punggungnya,sadar arjunanya kecapean sumi( samara red.) berucap” kang mas capek ya,kuat gak kita jalan aja yuuk di tuntun aja sepedanya…dengan gagah dan lantang kasan menjawab spontan okh gak tenang aja ndoek kangmas kuat kok..kamu jangan turun nanti kamu kotor dan capek lagi…mantaaaaap la.


Singkat cerita kedua sejoli ini menikah dan dikaruniai 2 anak,anak yang pertama cewek dan yang kedua cowok,dengan jarak antara keduanya 2 tahun,tapi kasan bukan lagi kasan yang dulu sumi kenal dengan bahasa yang santun dan manis bila berkata kata kepada sumi istrinya sendiri.

Hari itu kedua sepasang suami istri dengan 2 anak itu berniat menuju kerumah kakek nenek sumi yang ada di ujung dukuh kepranjen,yang berarti eyang putrid dan eyang kakung bagi kedua anak mereka,awalnya perjalan tiada menemui kendala berarti,sampai mereka melewati jalan tanjakan dekat rumah kakek nenek sumi, keringat mulai keluar dari kening dan punggung kasan,merasa kasihan sumi berkata “ kangmas capek ya,kuat gak..?jawaban spontan dari kasan adalah “ lha matamu apa gak liat tanjakan tinggi begini kok bilang gak capek,turun jalan kaki sialan amat kamu dengan mata melotot.

Sumi mantan kembang dukuh kepranjan tercenung kaget,batinya tersayat menagis piu teriris sembilu mendengar jawaban mantan arjunya kasan yang dulu begitu dipuja seluruh dukuh kepranjan,6 tahun yang lalu kasan adalah arjuna dengan bahasa yang halus manis dan romantis sumi adalah kembah dukuh yang ideal dengan kepribadian kasan,tapi seiring berjalanya waktu kata manis penuh nuansa cint itu hilang….

Demikia sekelumit cerita kasan arjuna dari dukuh kepranjan yang nilai cinta dan kata manisnya berubah seiring berubahnya waktu serta memudarnya kecantikan dari sumi kembang dukuh kepranjan,semoga dengan cerita ini rekan mbah daur semua tersadar bahwa kata manis dan mesra dikala kita pacaran dulu jangan sampai hilang bahkan jangan sampai berganti dengan kata kasar dan penuh kebencian sadarlah…!!!
bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.