Kuda Penakluk Kesombongan ( part 3 ). - Mbah Daur -->

Kuda Penakluk Kesombongan ( part 3 ).

Monday, April 16, 2012

Kuda Penakluk Kesombongan ( part 3 ).

Kuda Penakluk Kesombongan ( part 3 ).
http://mbahdaur.blogspot.com/
Kuda Penakluk Kesombongan.

kemudian raja harun ar-rasyidpun mendekati abu nawas dengan berkata baiklah hei abu nawas,kalau kamu tidak melakukan sihir ijinka saya menjajal kuda kamu,...oookh tidak bisaaa kata abu nawas spontan...baginda kan sudah deal tadi gak akan menyentuh bahkan menaiki kuda saya kalau kuda saya nanti yang menang,jangan bokis donk kata abu nawa sambil petentang petenteng.

Akkkh sebentar sajalah kata raja harun ar-rasyid merajuk penuh rasa penasaran,tidak bisa janji adalah janji kata abu nawas keukeuh..nanti kamu saya kasih upeti lebih banyak kata raja terus berharap,( hah itu sich lagu ),sementara abu nawas tiada menghiraukan rayuan rajanya sendiri.

merasa berbagai macam rayuan tak jua berhasil akhirnya raja harun ar-rasyidpun murka " hai abu nawas kamu benar benar tidak menghargai sedikitpun terhadap rajamu sendiri,dengan cara baik baik saya meminta untuk mencoba menaiki kudamu tak kau dengar sekarang kamu membuat saya marah,,,pengawal..!!!! dengan lantang baginda memanggil pengawalnya," tangkap abu nawas ikat di tengah alun alun dan bawa kemari kudanya.

Abu nawas pun ditangkap dan di ikat ditengah alun alun menjadi bahan tontonan penduduk sekitar,,kemudain sang raja yang memang sudah ngiler pengen menjajal kuda abu nawas segera mendekati kuda tersebut daaan nemplok diatas pelananya..huppss,,,raja memberi aba aba agar kuda tersebut jalan, tapi kuda tersebut diam tak bergerak,husss kata sang raja kembali memberi perintah kepada kuda tesebut agar jalan sambil menghela tali kekang kuda tersebut tapi tetap si kuda diem seribu bahasa.



sudah 30 menit raja diatas pelana kuda abu nawas yang tak bereaksi sedikitpun,akhirnya sang raja kembali murka.." pengawal!!! seret abu nawas kesini..sesampainya dilaut ku kabarkan semuanya,kepada ombak kepada bintang kepada matahari..alaaah malah nyanyi..sesampinya didepan raja abu nawas dihardik dengan suara yang melengking tinggi" apa kata kata yang dapat memerintahkan kudamu ini berjalan atau berlari...tidak baginda saya tidak akan membocorkan soal ulangan nasional ini,eh maksudnya aba aba ini,karena dapat membahayakan baginda sendiri..

akkh banyak cingcong lo cepat katakan..."tidak baginda percayalah ini akan membahayakan diri baginda sendiri..terus berulang ulang dialog itu terjadi antara abu nawas dengan raja harun ar-rasyid tnpa menemui titik temu.

oookh jadi elo kagak mau kasih tau aba abanya ya..? ok sekarang kamu akan saya hukum gantung dan kuda kurusmu ini akan saya sembelih,mendengar kudanya akan disembelih bergetar juga hati abu nawas,ciut juga nyalinya karena begitu sayangya dia sama kuda kurus itu akhirnya abu nawas angkat bicara ''baiklah baginda raja dengan disaksikan seluruh penduduk negeri ini saya akan memberi tahu aba aba agar kuda ini bisa berlari secepat kilat dan dapat berhenti seketika..."nah gitu dari tadi nape?

Kuda ini adalah kuda ajaib,dia akan berlari kencang sekali ketika orang yang menungganginya berucap alhamdulillah,tapi saya pertegas sekarang apabila terjadi apa apa dengan baginda,jangan salahin saya..ooo kalem aja gak usah kuatir saya sudah mahir mengendarai kuda supaya bagus jalanya...

segera raja nemplok kembali dan berucap alhamdulillah,sreettttttttt kuda itu pun berlari secepat kilat tak henti henti sampai melewati lembah,dan pegunungan,ditengah kebingunganya untuk menghentikan laju kuda tersebut raja memutar otak apa yang mesti diucapkan agar kuda ini berhenti...beruntung para pengawal dan abu nawas berhasil mengejar raja yang sudah hampir menuju ujung tebing,kemudian sang raja berteriak hai abu nawas apa yang mesti saya ucapkan agar kuda ini berhenti...ucapkan bismillah ya raja kuda itu pasti berhenti.

benar saja ketika raja mengucapkan bismillah.!!! kuda itu berhenti total persisi di pinggir jurang yang lumayan terjal dan berbatu..ketika kuda itu berhenti sang raja tak henti hentinya bersyukur dan tanpa sadar dia mengucapkan alhamdulillah..sreetttt kuda itupun kembali lari dan akhirnya terjun kejurang karena kuda pikir dia diperintahkan untuk kembali berlari..

demikian cerita tentang kuda penkluk kesombongan yang mbah daur baca dan masih ingat sampai sekarang,semoga cerita ini dapat menjadi pelajaran bagi rekan rekan mbah daur semua gar tidak menjadi sombong dalam kehidupanya.
bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.