Kelereng. - Mbah Daur -->

Kelereng.

Thursday, April 26, 2012

Kelereng.

Kelereng adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam, umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng dapat dimainkan sebagai permainan anak dan dikoleksi untuk tujuan nostalgia atau karena warnanya yang estetik. Permainan kelereng ini efektif dimainkan oleh anak – anak sekolah dasar umur 7 tahun.

Orang Betawi menyebut kelereng dengan nama gundu. Orang Jawa neker. Di Sunda kaleci. Palembang ekar. Banjar kleker. Ternyata, kelereng juga punya sejarah. Sejak abad ke-12, di Prancis, kelereng disebut dengan bille, artinya bola kecil. Lain halnya di Belanda, kelereng dikenal dengan nama knikkers. Di Inggris ada istilah marbles untuk menyebut kelereng. Marbles sendiri digunakan untuk menyebut kelereng terbuat dari marmer yang didatangkan dari Jerman. Namun, jauh sebelumnya anak-anak di Inggris telah akrab menyebutnya dengan bowls atau knikkers. Kelereng populer di Inggris dan negara Eropa lain sejak abad ke-16 hingga 19. Setelah itu baru menyebar ke Amerika. Bahan pembuatnya adalah tanah liat dan diproduksi besar-besaran.

Ada lagi sejarah kelereng yang lebih tua yang terdapat di peradaban Mesir kuno pada tahun 300 SM. Kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa. Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda persahabatan. 
bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.