Sejarah dan arti simbol siger lampung.
Simbol siger sudah sangat terkenal sekali,bukan hanya saja
bagi masyarakat lampung sendiri tapi juga masyarakat indonesia,tapi tentu kita
belum faham betul tentang sejarah,asal-usul dan arti dari simbol siger itu
sendiri,bahkan saya yang pernah tinggal dan besar di lampung pun masih kurang
faham tentang siger tersebut.
Demi menutupi rasa dahaga saya akan informasi sejarah dan
arti simbol siger ini saya mencoba untuk mencari kesana kemari data-datanya,ada
berbagai macam versi ternyata,tapi setidaknya kita bisa sedikit mengerti
tentang seluk-beluk siger ini.
Sejarah siger / sigokh lampung.
Sigokh sebutan dalam bahasa Lampung dialek Api danSiger sebutan
dalam bahasa Lampung dialek Nyo memang sangat identik dengan Lampung, Dalam
suku bangsa Lampung Sigokh merupakan suatu benda yang sangat penting, baik yang
beradat Saibatin maupun yang beradatPepadun, Sigokh adalah
mahkota khas Lampung yang merupakan simbol keagungan Budaya Lampung yang
dikenakan oleh Kebayan [Pengantin] dan Bangsawan Lampung.
Sigokh dikenakan oleh Perempuan Lampung, sedangkan Sigokh
yang dikenakan oleh Pria Lampung berarti juga melambangkan hirarki seseorang
didalam Adat. Dalam Adat Saibatin, Sigokh pada Pria dikenakan oleh mereka
yang beradoq Radin, Minak, Kimas dan Masyang mempunyai bentuk yang berbeda-beda,
sedangkan bagi Bangsawan Lampung Saibatin Suttan juga para Raja
dan Batin mengenakan mahkota yang disebut Tungkus yang masing masing
juga mempunyai ciri yang berbeda.
Sigokh dikenakan saat Tayuhan seperti Penikahan
dan acara Adat lainnya. Bentuk Sigokh adalah merupakan manifestasi dari
Garuda yang sedang mengepakkan sayapnya.
Jangan lupa untuk membaca jenis dan macam siger lampung.
Arti dan tujan siger lampung.
Jika kita sudah membaca tentang sejarah dan kegunaan siger
atau sigokh atau hiasan kepala pada perempuan lampung diatas maka akan muncul
pertanyaan yang mungkin juga sama pernah saya utarakan kepada seorang rekan
yang lumayan faham tentang adat-istiadat lampung,karena memang beliau adalah
keturunan asli lampung.
Sigokh adalah merupakan manifestasi dari Garuda yang sedang
mengepakkan sayapnya. Sigokh dalam Adat Saibatin menampilkan Filosofi
Batang Sekalapada hiasan diatas lima lekuknya, dalam hal ini Sigokh
Saibatin juga menyerupai Rumah Gadang khas Minangkabau, tujuh lekuk Sigokh
Saibatin melambangkan tujuh tingkatan hirarki dalam Adat Saibatin. Sementara
Siger pada Adat Pepadun menampilkan Filosofi Buah Sekala diatas enam
lekuknya, sembilan lekuk Siger Pepadun melambangkan sembilan Marga yang
tergabung dalam Abung Siwou Megou. Bila diperhatikan lagi yang menjadikan
perbedaan antara Sigokh Saibatin dan Siger Pepadun adalah pada lekukan yang
berada ditengah, pada Siger Pepadun ada tambahan dua kelopak sekala sehingga
jumlahnya menjadi Sembilan, dan hiasan buah sekala yang bertingkat.
Sumber.