Sejarah dan arti simbol siger lampung. - Mbah Daur -->

Sejarah dan arti simbol siger lampung.

Friday, November 20, 2015

Sejarah dan arti simbol siger lampung.

Sejarah dan arti simbol siger lampung.

Simbol siger sudah sangat terkenal sekali,bukan hanya saja bagi masyarakat lampung sendiri tapi juga masyarakat indonesia,tapi tentu kita belum faham betul tentang sejarah,asal-usul dan arti dari simbol siger itu sendiri,bahkan saya yang pernah tinggal dan besar di lampung pun masih kurang faham tentang siger tersebut.

Demi menutupi rasa dahaga saya akan informasi sejarah dan arti simbol siger ini saya mencoba untuk mencari kesana kemari data-datanya,ada berbagai macam versi ternyata,tapi setidaknya kita bisa sedikit mengerti tentang seluk-beluk siger ini.

Sejarah siger / sigokh lampung.

Sigokh sebutan dalam bahasa Lampung dialek Api danSiger sebutan dalam bahasa Lampung dialek Nyo memang sangat identik dengan Lampung, Dalam suku bangsa Lampung Sigokh merupakan suatu benda yang sangat penting, baik yang beradat Saibatin maupun yang beradatPepadun, Sigokh adalah mahkota khas Lampung yang merupakan simbol keagungan Budaya Lampung yang dikenakan oleh Kebayan [Pengantin] dan Bangsawan Lampung. 

Sigokh dikenakan oleh Perempuan Lampung, sedangkan Sigokh yang dikenakan oleh Pria Lampung berarti juga melambangkan hirarki seseorang didalam Adat. Dalam Adat Saibatin, Sigokh pada Pria dikenakan oleh mereka yang beradoq Radin, Minak, Kimas dan Masyang mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sedangkan bagi Bangsawan Lampung Saibatin Suttan juga para Raja dan Batin mengenakan mahkota yang disebut Tungkus yang masing masing juga mempunyai ciri yang berbeda. 

Sigokh dikenakan saat Tayuhan seperti Penikahan dan acara Adat lainnya. Bentuk Sigokh adalah merupakan manifestasi dari Garuda yang sedang mengepakkan sayapnya.



Jangan lupa untuk membaca jenis dan macam siger lampung.

Arti dan tujan siger lampung.

Jika kita sudah membaca tentang sejarah dan kegunaan siger atau sigokh atau hiasan kepala pada perempuan lampung diatas maka akan muncul pertanyaan yang mungkin juga sama pernah saya utarakan kepada seorang rekan yang lumayan faham tentang adat-istiadat lampung,karena memang beliau adalah keturunan asli lampung.

Sigokh adalah merupakan manifestasi dari Garuda yang sedang mengepakkan sayapnya. Sigokh dalam Adat Saibatin menampilkan Filosofi Batang Sekalapada hiasan diatas lima lekuknya, dalam hal ini Sigokh Saibatin juga menyerupai Rumah Gadang khas Minangkabau, tujuh lekuk Sigokh Saibatin melambangkan tujuh tingkatan hirarki dalam Adat Saibatin. Sementara Siger pada Adat Pepadun menampilkan Filosofi Buah Sekala diatas enam lekuknya, sembilan lekuk Siger Pepadun melambangkan sembilan Marga yang tergabung dalam Abung Siwou Megou. Bila diperhatikan lagi yang menjadikan perbedaan antara Sigokh Saibatin dan Siger Pepadun adalah pada lekukan yang berada ditengah, pada Siger Pepadun ada tambahan dua kelopak sekala sehingga jumlahnya menjadi Sembilan, dan hiasan buah sekala yang bertingkat.

Sumber.
  1. punggawa budaya teba.
  2. batin budaya purba.



bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.