Cerita Syekh Mubarok dari Tangerang. - Mbah Daur -->

Cerita Syekh Mubarok dari Tangerang.

Sunday, March 5, 2017

Cerita Syekh Mubarok dari Tangerang.

Cerita Syekh Mubarok dari Tangerang.

Rekan mbah daur semua,membicarakan cerita tokoh yang sudah melegenda itu sangat menarik,seperti halnya membicarakan tentang seorang tokoh agama yang kondang di wialayah tigaraksa yakni syekh mubarok atau juga dikenal dengan nama ki indit.

Ketertarikan saya mengulas tentang legenda syekh mubarok adalah ketika saya melihat rombongan jamaah yang katanya mau ziarah kemakam keramat syekh mubarok yang kebetulan letaknya tidak jauh dari rumah saya,mungkin hanya kisaran 15 menit.

Nama syekh mubarok sendiri pertama kali saya dengar ketika saya pernah menuliskan tentang asal muasal patung triraksa,yakni ki mas laeng,ki seteng dan syekh mubarok,nah nama terahir yang saya sebutkan itulah yang kemudian menginspirasi cerita kali ini.

Asal muasal syekh mubarok tigaraksa.

Bicara tentang Syekh Mubarok, tidak lepas dengan nama salah seorang ulama penyebar agama Islam di wilayah Tangerang, tepatnya di wilayah Cisoka dan sekitarnya, yaitu Syekh Masmas'ad yang saat ini makamnya berada di kawasan Hutan Lindung Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Meskipun tidak ada hubungan tali keluarga, Syekh Mubarok atau dengan nama lain Ki Indit adalah generasi penerus Syekh Masmas'ad yang berkiprah menyebarkan agama Islam mulai tahun 1584 di wilayah Tangerang.

Syekh Mubarok adalah ulama penyebar agama Islam yang berasal dari Yaman yang diminta oleh Kesultanan Banten datang ke wilayah Tangerang, pasca meninggalnya Syekh Masmas’ad,dimana pada waktu itu sedang terjadi pertikaian sengit yang sudah menahun antara kubu Ki Seteng (Ki Buyut Seteng) dan Ki Laeng (Ki Mas Laeng).

Ki Seteng dengan Ki Laeng merupakan dua sosok pemimpin yang memiliki aliran, ideologi, serta cara pandang yang berbeda,mereka memiliki pasukan yang pilih tanding.keduanya juga memiliki ilmu olah kanuragan yang sangat sakti sehingga setelah pertempuran sudah bertahun-tahun tidak ada yang dinyatakan menang ataupun kalah.

Dengan diutusnya syekh mubarok atau ki indit ini kesultanan banten berharap kedua belah pihak yang bertikai dapat di tengahi atau di damaikan,seprti halnya yang telah dilakukan oleh tokoh sebelumnya yakni syekh masmas’ad.

Dengan segala daya dan upaya syekh mubarok mengajak kedua pihak untuk berunding damai tapi itu tidaklah mudah,perlu waktu yang cukup lama,sehingga dengan bantuan Allah SWT. Dua tokoh sakti tersebut mau mengikuti ajakan syekh mubarok untuk sama-sama bertemu dalam satu pertemuan damai,karena antara ki mas laeng dan ki buyut seteng ini juga sudah merasa bosan dengan peperangan yang tiada akhir.

Dengan penuh Kearifanya Syeh Mubarok mendamaikan kedua belah pihak yang sedang bertikai tersebut,kemduian tak lupa syekh mubarok menjelaskan apa artinya Islam beliau menjelaskan bahwa Islam adalah agama rohmatan lil ‘alamin di dengarkan dan disimak oleh Ki Mas Laeng dan Ki Seteng dan AkhirnyaKi Maslaeng dan Ki Seteng beserta pasukanya mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah SWT. yang akhirnya Ki Mas Laeng dan Ki Seteng dan pasukanya masuk agama islam, akibat haru yang sangat mendalam karena musyawarah berjalan dengan baik semua yang hadir dalam musyawarah tersebut menangis mengeluarkan air mata (yang dalam bahasa sunda Ci = air soca = mata ) maka sejak itulah di sebut "CISOKA", sampai sekarang.

Karena pertemuan tersebut dilakukan di wilayah Cisoka, yang pada waktu itu sebuah daerah yang belum memiliki nama, maka akhirnya daerah tempat pertemuan ketiga tokoh legenda tersebut diberi nama cisoka sampai sekarang.
Kisah turun temurun ini juga menjadi cikal bakal asal muasal nama cisoka.
Mbah Daur
Makam Syekh mubarok

Makam keramat syekh mubarok.

Setelah wafat, Syekh Mas Mubarok dimakamkan di Desa Tegal Sari (sebelum pemekaran desa, masuk wilayah Desa Pete, red), Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Haji Rasam (66), juru kunci sekaligus generasi ke-6 dari Syekh Mubarok mengungkapkan, “Sampai sekarang makamnya banyak dikunjungi orang dari mana-mana,” tandasnya.

Syekh Mubarok juga memiliki tempat pemandian, yang disebut Sumur Tujuh di Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, atau sekitar 2 kilometer dari makam. Tempat pemandian ini juga kerap dijadikan peziarah untuk mandi, dan biasa dijadikan tempat bermunajat untuk mendapatkan sesuatu.

Adapun letak persis Makam Syeh Mubarok Berada di Kp. Kelapa Dua Desa Pete Tigaraksa Kabupaten Tangerang,jika kita dari jalan baru yang arah ke kantor PEMKAB Tangerang nanti ada bunderan kemudian ambil arah cisoka ( kanan ),setelah POLSEK Tigaraksa masih lurus arah cisoka nah tidak jauh dari situ tepatnya sebalah kanan jalan nati ketemu plang nama makam syekh mubarok.

Makam keramat syekh mubarok ini sangat ramai sekali diziarahi oleh peziarah tidak hanya dari dalam kabupaten tigaraksa tetapi berasal dari kota-kota lain sekitar tigaraksa,terlebih pada malam jum’at maka peziarah yang datang akan lebih banyak dari hari biasa.

Sekian.

bm

Terkadang informasi yang bermanfaat tidak mengenal waktu kapan di baca dan siapa yang membacanya,terlebih berita dan informasi daur ulang.