Idul Fitri = Kemenangan…?
Idul Fitri = Kemenangan…? |
Sebuah judul sekaligus pertanyaan buat rekan-rekan mbah daur
yang masih berpikir dan sepakat bahwa datangya hari raya idul fitri adalah
sebuah kemenangan,kemenangan dari siapa,apa dan mengapa..?
Pertanyaan yang muncul dari judul idul fitri adalah
kemenangan akan terurai menjadi beberapa pertanyaan turunan berikutnya yakni :
- Kemenangan atas apa…..?
- Siapa yang menjadi pemenang….?
Pertanyaan-pertanyaan diatas menggelitik benak mbah daur
ketika sering mendengar kalimat “Setelah Adzan Magrib berkumandang dihari
terakhir bulan Ramadhan seluruh penjuru bumi serta merta menggemakan suara
takbir,tahlil,dan tahmid untuk menandai datangnya bulan Syawal,menandai
datangya hari kemenangan untuk ummat muslim setelah sebulan penuh berpuasa
menahan diri untuk tidak makan,minum dan hal lain yang membatalkan puasa mulai
dari tebit fajar hingga terbenamnya matahari”.
Jika kita menilik kalimat diatas tentu sangat mudah sekali
menyimpulkan makna kemenangan dihari raya idul fitri ini dengan hanya terlepas
dari tidak berpuasa,dan tentu banyak sekali orang yang bisa menyebut dirinya
menang setelah mereka bisa menyelesaikan puasa sebulan penuh,tentu bukan itu
saja bukan makna kemenangan itu ( lihat postingan saya tentang Kesalahan
Memaknai Hari Kemenangan ).
Kemenangan atas apa dan siapa pemenangnya.
Kita bisa menyebut diri kita menang jika kita mampu secara
maksimal melaksanakan seluruh program acara yang ditawarkan oleh Allah pada
saat bulan suci Ramadhan,mulai dari yang fardhu,sunnah dan amalan-amalan baik lainya,inipun
tidak serta merta menjadikan kita sebagai pemenang masih ada bulan-bulan
berikutnya yang musti kita jaga,kita rawat penuh konsistensi layaknya bulan
suci ramadhan.
Jangan pernah merasa menang jika kalian hanya melakukan
sholat fardhu dibulan ramadhan saja sementara dibulan lain tidak sholat,jangan
ngimpi kalian disebut pemenang jika kalian membaca al-qur’an hanya dibulan
ramadhan tidak untuk bulan lain,jangan bangga menyebut pemenang jika kalian
hanya melakukan hal-hal baik hanya dibulan ramadhan sementara dibulan lain
kalian kembali bejat.
Jika kita bisa berbuat baik,puasa,sholat malam,sedekah
dibulan ramadhan ucapkan syukur yang sebesar-besarnya keharibaan Allah,minimal
kita masih diberi kesempatan untuk membersihkan diri kita dari dosa-dosa yang
telah lalu,karena belum tentu semua orang bisa merasakan kesempatan
membersihkan diri dan memperbanyak amalan baik dibulan ramadhan,tetapi untuk
menjadi pemenang seperti yang kebanyakan orang bilang beribadah hanya dibulan
ramadhan saja tidak cukup.
Kesimpulanya :
Memaknai hari raya idul fitri sebagai hari kemenangan bukan
hanya untuk saat ini,bukan hanya untuk tempo yang singkat,apalagi hanya
berpedoman terlepas dari jerat dan belenggu aktifitas puasa,tetapi kemenangan
tersebut akan tersemat bagi mereka yang mampu dengan maksimal melaksanakan
seleuruh program acara yang diperintahkan Allah dan Rasul dalam menjalani bulan
suci ramadhan dan sekaligus mampu menjaga konsistensinya dibulan-bulan
berikutnya.
Semoga mbah daur,rekan-rekan mbah daur semua termasuk dalam
golongan yang berlabel pemenang dalam mengarungi bulan suci ramadhan dan tetap
sebagai pemenang dibulan-bulan berikutnya sampai bertemu kembali dengan bulan
suci ramadhan beritkunya,dan terus berulang seperti itu dengan konsistensi
keimanan,ketaqwaan dan keislaman yang senantiasa terjaga sampai akhir hayat.
amiiiin