Pengertian Gelandangan atau Tunawisma.
| Gelandangan / Tunawisma |
Beberapa hari yang lalu mbah daur pergi ke salah satu sudut ibu kota Jakarta,mbah daur melihat ada segerombolan orang yang bertampang lusuh dekil,dengan pakaian seadanya mereka berkerumun tapi seperti tiada bertujuan,mereka seperti hanya duduk menanti yang tiada pasti,mbah daur sempat berpikir apakah orang orang ini yang disebut dengan gelandangan atau tunawisma itu ya..?
Pengertian mendasar tentang apa yang dimaksud dengan gelandangan / tunawisma adalah orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap alias hidupnya berpindah pindah,sedangkan lebih jelasnya pengertian tentang gelandangan atau tunawisma adalah orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di bawah kolong jambatan, taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stesyen kereta api, atau berbagai fasilitas umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai pembatas wilayah dan milik pribadi, tunawisma sering menggunakan lembaran kardus, lembaran seng atau aluminium, lembaran plastik, selimut, kereta dorong pasar swalayan, atau tenda sesuai dengan keadaan geografis dan negara tempat tunawisma berada.
Lalu bagaimana dengan orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap yang diakibatkan karena terjadinya bencana alam,penggusauran tanah atau penyebab penyebab lainya dapat disebut gelandangan/ tunawisma..?
Jawabanya tentu belum tentu karena mereka sebenarnya memiliki tempat tinggal tetapi lantaran factor tertentu mengakibatkan mereka harus berpisah dengan rumah tempat tinggalnya masing masing ini dalam bahasa sekarang disebut pengungsi dan salah satu jawaban yang membedakan orang gelandangan dengan orang yang sedang mengungsi adalah kalau gelandangan itu tidak memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap,sementara kalau pengungsi biasanya masih memiliki mata pencaharian.
Kembali mengenai pandangan mbah daur terhadap gerombolan gelandangan tersebut adalah mbah daur melihat sosok sosok anak kecil yang mestinya masih bermain,bersenang senang dan belajar apakah mereka sudah pantas disebut gelandangan tanpa kita tahu dan memahami mengapa anak anak itu menjadi gelandangan..?
Sebuah jawab yang sampai saat ini mbah daur belum dapatkan tentang mengapa anak anak kecil itu disebut gelandangan,pantaskah mereka menyandang predikat gelandangan kecil,ini salah siapa dan dosa siapa yang menyebabkan mereka menjadi gelandangan..? semua tidak menutup kemungkinan karena ulah kita jua sebagai orang tuanya yang lemah dalam hal ekonomi dan bekal ilmu untuk mengarungi kerasnya hidup ini sehingga menjadikan mereka gelandangan dengan amat terpaksa.
Atau karena ulah tolol para pemimpin negeri ini yang sengaja menggiring mereka menjadi gelandangan / tunawisma, jawablah wahai angin..
